Puisi ini saya tulis lebih dari 16 tahun yang lalu, kemungkinan tahun 2004 atau sebelumnya…
Senang bertemu kembali
Senang bertemu kembali
Menutup rindu ini
Menginjak dan menyenangkan hati
Bertemu Ramadan kembali
Setelah lama menanti
Setelah Roqib Atid melaporkan di akhir Sya’ban
Ramadan awal lembaran baru kehidupan
Yang harus dituliskan berbagai macam kebaikan
Karena begitu cepat akan terlewatkan
Belum tentu besok akan kembali dipertemukan
Bulan Seribu Bulan
Bulan Rahmah dan Pengampunan
Dari siksaan naar dihindarkan
Bulan turunnya Al Quran
Bulan ketika kemerdekaan diproklamirkan
Itulah Ramadan
Menghadapi sesuatu yang lebih besar
Dari perang Badar
Perang melawan hawa nafsu
Yang sejatinya sebuah keabstrakan