Lailatul Qodr

Lailatul Qodr Lailatul Qodr bukanlah tentang hitungan-hitunganbukanlah tentang angka-angka Lailatul Qodr adalah waktu dimanaengkau merasa begitu dekat dengan Tuhanseperti dekatnya kekasih-Nya dengan Jibril malam itu malam dimana engkau merasa betapa banyak dosa-dosamudan engkau menangis memohon ampunan-Nya malam dimana engkau merasa betapa banyak nikmat dari-Nyadan engkau menangis karena belum bisa membalas-Nyabahkan untuk mensyukurinya malam dimana engkau […]

Senang bertemu kembali

Puisi ini saya tulis lebih dari 16 tahun yang lalu, kemungkinan tahun 2004 atau sebelumnya… Senang bertemu kembali Senang bertemu kembaliMenutup rindu iniMenginjak dan menyenangkan hatiBertemu Ramadan kembaliSetelah lama menanti Setelah Roqib Atid melaporkan di akhir Sya’banRamadan awal lembaran baru kehidupanYang harus dituliskan berbagai macam kebaikanKarena begitu cepat akan terlewatkanBelum tentu besok akan kembali dipertemukan […]

Bagaimana kita bisa? (Puisi)

Bagaimana kita bisa bicara tentang kemiskinan? Sedang kita membicarakannya di hotel berbintang.   Bagaimana kita bisa bicara tentang kelaparan? Sedang kita membicarakannya dengan makanan penuh terhidang.   Bagaimana kita bisa bicara tentang kejujuran? Sedang jujur kepada diri sendiri pun kita enggan.   Bagaimana kita bisa bicara tentang persoalan sosial? Sedang pada saat yang sama kita […]

Sujud Lebih Lama

Sujud Lebih Lama bolehkah aku sujud sedikit lebih lama untuk menyadari betapa rendahnya aku dan sungguh tinggiNya Engkau bolehkah aku sujud sedikit lebih lama untuk memahami betapa kecilnya aku dan sungguh besarNya Engkau bolehkah aku sujud sedikit lebih lama untuk meleluluhlantakkan segala kesombonganku bolehkah aku sujud sedikit lebih lama karena aku tak berdaya dan Engkau […]

Aku Juga Bisa Rindu

aku juga bisa rindu | pour ma cherie ma femme percayalah bahwa aku selalu bersamamu resapkanlah vibrasi dari hatiku cinta bukanlah tentang ini dan itu biarlah Tuhan, aku dan kamu saling merindu

Kepada Hanya

kepada masa lalu aku tak menyesal hanya saja sedikit malu kepada masa depan banyak yang ku harapkan hanya saja aku tak tahu kenyataan

Sembilu

Beribu rindu meratus di qalbu Beratus gugus menyuluh di kudus Berpuluh peluh menyatu dibasuh Satuan awan menggumpal di belawan   Separang ucap merayap senyap Pusara pikir mengukir pasir Sembilu laku menyayat pilu Belati basi meradang sepi